![]() |
| Gerakan Pangan Murah di halaman Gereja GMIT Koinonia Kupang, Kamis (20/11). Foto : Semy Andy Pah |
KOTA KUPANG, Proklamator.com - Tokoh masyarakat Kota Kupang, Alexander Foenay, menilai program Gerakan Pangan Murah yang digelar Pemerintah Kota Kupang merupakan langkah penting untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah.
Saat ditemui di halaman Gereja GMIT Koinonia Kupang, Kamis siang (20/11/25), ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut sebaiknya tidak hanya dilakukan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, tetapi dilaksanakan secara rutin minimal setiap tiga bulan sekali.
Alexander mengatakan, kondisi ekonomi masyarakat saat ini masih cukup berat, terutama terkait kebutuhan bahan makanan pokok. Karena itu, program-program seperti pangan murah sangat dibutuhkan untuk meringankan beban warga.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat benar-benar terbantu. Ekonomi sedang susah, terutama untuk kebutuhan makan dan minum. Pemerintah harus melihat ini dan tidak hanya berpikir soal keuntungan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kebutuhan pangan bersifat mendesak dan tidak mengenal waktu. Oleh karena itu, pemerintah perlu memastikan program tersebut digelar secara berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak lokasi.
“Ini menyangkut makan dan minum. Kalau membangun, oke kalau ada dana. Tapi kalau tidak makan, orang bisa mati. Sebagai tokoh masyarakat, saya sangat mendukung gerakan pangan murah ini,” tambahnya.
Alexander juga berharap agar pelaksanaan kegiatan tidak hanya terpusat di Gereja GMIT Koinonia, tetapi diperluas ke seluruh gereja, masjid, dan rumah ibadah lainnya agar dampaknya dirasakan lebih merata oleh masyarakat.
Ia menilai, kehadiran Gerakan Pangan Murah membuat warga tidak perlu lagi pergi jauh ke pasar. Mereka dapat membeli kebutuhan dengan harga terjangkau langsung di lokasi yang lebih dekat dengan tempat tinggal atau tempat ibadah.
“Pemerintah harus turun langsung menjawab kebutuhan masyarakat. Dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat sangat terbantu karena bisa berbelanja lebih murah melalui dinas terkait, khususnya Dinas Ketahanan Pangan,” tutupnya.
(Andy Pah)
