Pemuda Muhammadiyah NTT Gandeng Kementrian Komunikasi Gelar Talk Show Literasi Digital Tangkal Hoaks

KOTA KUPANG, Proklamator.com - Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)  bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menggelar  Talk Show Literasi Digital Tangkal Hoaks. 

Kegiatan ini  berlangsung di Aula Utama Gedung B Universitas Muhammadiyah Kupang Jalan, K.H Ahmad Dahlan No.17 Oebobo Kota Kupang, Rabu 20 Maret 2024 Pukul 15.30 Wita, dengan pemateri Rektor Universitas  Muhammadiyah Kupang, Prof.Dr.Zainur Wula, M.Si, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Laode A. Kadir, Pimpinan Redaksi portal berita Zonalinenews, Rusydi  Saleh Maga. 

Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang Prof. Dr Zainur Wula, M.Si, dalam materinya mengatakan peran media adalah mempersatukan negeri ini, mendekatkan semua jarak tempat dan waktu menjadi satu.

Menurut Prof Dr Zianur Wulla media digital  memiliki peran entertainment, peran edukasi dan peran  bisnis ekonomi, menjual ide gagasan maupun produk. 

"Iklan itu seperti dewa (Mitologi Yunani) kemampuan mempengaruhi dalam hitungan menit dan detik, mampu menghipnotis mengubah jalan pikiran kita menuju kehendaknya. Untuk itu pengunaan media sosial tergantung dari kita,” Ungkap Prof Dr Zianur Wulla. 

Rektor menyimpulkan bahwa kelemahan  mental itu adalah kegagalan dalam dunia pendidikan. Kemampuan untuk proteksi diri, kemampuan untuk memfilter perubahan adalah salah satu hasil yang dicapai dalam dunia pendidikan.

"Kita tidak bisa menolak perubahan apapun di dunia ini, tapi kita bisa mengikuti perubahan, menyaringnya dan tetap mempertahankan identitsa diri kita (identitas agama, identitas kenegaraan dan identitas kebudayaan), " ungkap Prof Dr Zainur Wula. 

Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Ketua Bidang Media dan Informatika, Leode A. Kadir menyampaikan bahwa berkaitan dengan hoaks atau sering disebut dengan berita palsu adalah informasi yang sengaja disebarluaskan dengan tujuan menyesatkan atau menipu orang lain.

Dikatakannya hoaks tidak memiliki bukti yang valid dari sumber yang tidak terpercaya, hoaks dapat menyebabkan masyarakat mempercayai informasi yang salah sehingga membuat keputusan yang tidak tepat.

Untuk itu kata Laode, langkah-langkah  preventif dan penegakan hukum dapat melindungi masyarakat dari dampak negatif penyebaran hoaks dan memastikan bahwa informasi yang beredar di era digital adalah akurat. 

"Bagi kaum milenial yang sudah terjerumus dalam hal-hal yang bersangkutan dengan hoaks upaya untuk mengatasi hal tersebut tergantung dalam diri kita, " Jelas Laode A. Kadir

Pimpinan Redaksi zonalinenews, Rusydi Maga menjelaskan bahwa sebagai wartawan dirinya sangat  tersinggung ketika pekerjaan wartawan  diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan menyebarkan hoaks seolah -oleh itu suatu karya jurnalistik. 

Untuk itu menurut Rusydi Untuk mendeteksi berita hoaks harus baper “Baca, Pelajari, Respon”

"Baca beritanya dari awal hingga akhir. Pelajari isi berita fakta atau tidak. Merespon berita yang disampaikan dengan melihat nerasumber dalam berita itu, apakah kompeten atau tidak. Merespon dengan memperhatikan apakah ada konfirmasi atau ada pernyataan dari pihak-pihak yang disebutkan dalam berita tersebut, " Jelas Rusydi.

Ditambahkan jangan lupa untuk  respon apakah situs yang menyajikan berita tersebut portal  berita resmi atau hanya sekedar konten.

Untuk  mencegah penyebaran hoaks Rusydi berpesan bila menerima informasi apapun apalagi mencurigakan perlu mencerna berita tersebut lebih dahulu, pikir dulu sebelum dishare, sharing dulu sebelum dishare. 

Pantauan wartawan, Moderator pada diskusi  tersebut Fathur Dopong, S.Pd., sementara untuk peserta adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kupang, Ortom Muhammadiyah, siswa-siswi SMA/SMK se-Kota Kupang, Organisasi Daerah dan Komunitas Lokal.


Penulis : Marsel Nomeni



BACA JUGA :