KOTA KUPANG, Proklamator.com - Yafet Yeferson Horo salah satu Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Golkar (Golongan Karya) Dapil 4 (Alak) diduga menggunakan Ijazah Palsu.
Hal itu diketahui berdasarkan pemberitaan media Tabloidskandal.com, Pada Minggu, (10/03/2024), lalu.
Dalam narasinya media tersebut secara hot menyebutkan bahwa "Yafet Yeferson Horo diduga mamakai ijazah palsu"
Dikutip dari media tabloidskandal.com, Minggu, (10/03/2024), "Berdasarkan hasil rapat pleno Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Kecamatan Alak telah berhasil menghantarkan Yafet Yeferson Horo menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang. Ia adalah Caleg dari partai Golongan Karya (Golkar).
Namun yang bersangkutan diduga memakai ijazah palsu saat melakukan pendaftaran caleg. Hal ini dibuktikan dengan pengaduan seorang tokoh masyarakat Kelurahan Namosain berinisial LS." Demikian tulis media tersebut.
Lebih lanjut tabloidskandal.com juga menjelaskan bahwa narasumbernya LS merupakan sosok yang melaporkan dugaannya dengan melayangkan surat kepada Dewan Perwakilan Daerah (DPD) II Kota Kupang. Isinya menyatakan, bahwa caleg tersebut tidak pernah terlihat bersekolah sejak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Namun mirisnya menurut tulisan tabloidskandal.com LS mengaku telah mencabut laporan lantaran pihak keluarga sang caleg memohon untuk mencabut laporan tersebut,
"Saya telah mencabut kembali laporan saya karena merasa kasihan dengan keluarganya. Keluarga caleg tersebut memohon agar saya mencabut laporan itu," ucapnya (sabtu, 9/3/2024) dilansir dari tabloidskandal.com
Sementara itu Yafet Yeferson Horo ketika dikonfirmasi salah satu awak media via Whatsappnya, Pada Kamis, (18/04/2024), dengan angkuhnya menjelaskan bahwa,
"Nanti di buktikan keaslian nya,, malas dgn mof2 yg tdk bermanfaat,, anda tdk perlu wawancara sy soal itu, silahkan dtg ke dinas yg menerbitkan ijasah sya," Tulisnya singkat di pesan Whatsapp
Dari pemberitaan media tabloidsakandal.com dan pesan singkat Yafet Yeferson Horo saat dikonfirmasi tim awak media biarlah publik yang menilai mana yang benar dan mana yang sedang bersandiwara saat ini. Bersambung.....(Red)